FILSAFAT PENDIDIKAN KELEMAHAN SISWA DALAM PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH SILAHUL ULUM
KATA PENGANTAR
“Tiada pekerjaan yang sulit kita lakukan sementara hati kita iklas untuk
menjalankannya”. Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, karena dengan
seizinnyalah, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tentang filsafat
pendidikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas makalah ini masih banyak kesalahan
dan kekeliruan, oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
teman-teman dari kelompok lain sangat kami harapkan guna perbaikan makalah ini
selanjutnya.
Wargeren, Juni 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
judul
Kata
pengantar ………………………………………………………………………………………………….. ii
Daftar
isi …………………………………………………………………………………………………………… iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang ……………………………………………………………………………………… 1
1.2. Rumusan
masalah ………………………………………………………………………………… 1
BAB
II KELEMAHAN SISWA PADA PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH SILAHUL ULUM
2.1.
Tujuan didirikannya madrasah intidaiyah silahululum ………………………….. 2
2.2.
Kelemahan siswa pada pendidikan madrasah ibtidaiyah silahul ulum …… 2
2.3.
Cara mengatasi kelemahan siswa pada madrasah ibtidaiyah silahul ulum . 2
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan …………………………………………………………………………………………. 3
3.2.
Saran …………………………………………………………………………………………………… 3
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Mengapa
didirikan madrasah ibtidaiyah silahul ulum?
Karena
kurangnya pemahaman masyarakat waegeren tentang pendidikan agama islam, maka
dari itu salah satu tokoh masyarakat ingin mendirikan madrasah ibtidaiyah, agar
masyarakat paham tantang pendidikan islam maka dari itu pendiri memberikan nama
madrasah ibtidaiyah silahul ulum yang artinya “Perbaikan ilmu”
1.2. Rumusan
masalah
Adapun
pokok dari pada permasalahan yaitu tentang kelamahan siswa pada madrasah
ibtidaiyah silahululum yang dihadapi para guru saat ini.
BAB II
KELEMAHAN SISWA DALAM PENDIDIKAN MADRASAH
IBTIDAIYAH SILAHUL ULUM
2.1. Tujuan pendidikan madrasah ibtidaiyah
Mula-mula madrasah lahir dari
ketidakpuasan terhadap system pendidikan madrasah diniyah yang semata-mata
menitik beratkan agama, dilain pihak system pendidikan umum justru ketika itu
tidak menghiraukan agama (ibid), maka jelaslah, kehadiran madrasah dilator
belakangi oleh keinginan untuk memberlakukan secara berimbang antara ilmu agama
dengan ilmu pengetahuan umum dalam kegiatan pendidikan dikalangan umat islam.
2.2. Kelemahan siswa dalam pendidikan madrasah
ibtidaiyah.
a)
Kelemahan belajar siswa dalam pendidikan
madrasah ibtidaiyah adalah suatu gangguan satu atau lebih dari proses
psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa verbal atau
tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakan diri dalam bentuk kesulitan
mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan berhitung.
b)
Batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang
memiliki problema belajar yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan
dalam penglihatan, pendengaran atau motorik, gangguan emosional, kemiskinan,
lingkungan budaya dan ekonomi.
2.3. Cara mengatasi kelemahan siswa pada
madrasah ibtidaiyah
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi
kesulitan/kelemahan belajar siswa untuk mencapai ketuntasan belajarnya maka
perlu adanya diagnosis. Sehubungan dalam hal tersebut sebuah diagnosis yang
optimal membutuhkan beberapa hal ;
1.
System administrasi yang baik.
2.
Kejujuran dan kelapangan hati untuk menerima
kenyataan tingkat prestasi siswa yang sebenarnya.
3.
Penilaian yang bukan sebenarnya tidak akan dapat
menunjukan tingkat kesulitan atau tahap-tahap tertentu bagi siswa.
4.
Untuk menemukan ukuran yang menggunakan
pendekatan yang berbeda dalam penilaian akan mencerminkan usaha dan prestasi
siswa dengan adil, hal tersebut dmaksudkan untuk dapat memotifasi siswa.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah kita melaksanakan pengkajian
terhadap tugas makalah tentang kelemahan siswa dalam madrasah ibtidaiyah
silahul ulum yang diembankan oleh dosen matakuliah “Filsafat Pendidikan”. disini
kita bisa menarik kesimpulan ;
a.
Mula-mula madrasah didirikan karena ketidak
puasan terhadap system pendidikan madrasah diniyah.
b.
Kelemahan belajar itu mencakup gangguan diri
dalam bentuk (mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan
berhitung)
c.
Cara mengatasi kelemahan siswa perlu adanya
diagnosis atau cara pendekatan.
3.2. Saran
Untuk mengatasi kelamahan siswa perlu
adanya kerjasama antara guru dan orang tua murid, dan adanya pendekatan antara
guru dan peserta didik.
Komentar
Posting Komentar