PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM MERAIH KESUKSESAN DI MASA DEPAN
KATA
PENGANTAR
Bismillahirohman
nirrahim. Dengan mengucap syukur kepada Allah swt, karena berkat limpahan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah. Didalam karya tulis
ilmiah ini kami telah berhasil menyusun hasil karya tulis kami dengan
mengumpulkan bahan-bahan yang telah kami persiapkan sebelumnya. Sekarang kita
telah memasuki tahun ajaran baru 2010/2011 tahun yang penuh persaingan, baik
lokal, nasional dan global.
Persaingan dalam segala hal tidak dapat
dihindari oleh karena itu kita harus membekali diri untuk menghadapi persaingan
tersebut. Bakal ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak cukup karena dalam
era global sekarang ini sistem kerja tidak hanya mengandalkan individu tetapi
juga jaringan kerja sama dengan pihak lain oleh karena itu kemampuan
berkomunikasi sangatlah dibutuhkan.
Teks yang dijadikan sarana
pembelajaran adalah teks yang otentik, yakni teks yang bersumber dari berbagai
buku, majalah, dan media lainnya. Pilihan teks pun dilakukan secara selektif
mungkin dengan mempertimbangkan perkembangan kognitif, kejiwaan dan persoalan
yang actual. Bahkan guru dan siswa diberikan keleluasaan untuk mengutip teks
lain yang sejenis sebagai bahan pengayaan.
Terakhir, ucapan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Selain
itu kami pun mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang tulisannya kami
kutip sebagai bahan rujukan. Kami berharap karya tulis ini dapat membantu rekan
siswa atau guru lebih kompeten dalam berkomunikasi dan memberikan kontitusi
pada peningkatan kualitas pembelajaran karya tulis ilmiah.
Waekerta, Januari 2011
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan berbasis
keunggulan lokal (PBKL) merupakan sebuah program positif bagi dunia. Pendidikan
kita dimana sekolah diberikan kesempatan untuk membekali peserta didik tentang
pengetahuan dan cukup menghargai sumber daya dan potensi yang ada dilingkungan
setempat. Serta mempu menggali dan memanfaatkannya untuk dapat digunakan
sebagai bekal kehidupan yang akan dijalani dimasa yang akan datang.
Kebijakan pengembangan
PKBL ini juga sangat relefan dengan kondisi wilayah Negara Indonesia yang
sangat luas dan memiliki beraneka ragam potensi dan sumber daya yang dapat
dikembangkan secara maksimal dan menjadi keunggulan lokal daerah masing-masing
yaitu aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
ekologi dan lain-lain.
Sistem pendidikan
nasional merukapan suatu sistem pendidikan yang bertumpu pada potensi-potensi
yang adal dalam Negara. Tanpa harus tertutup dengan kemajuan-kemajuan. Jadi
sebetulnya pendidikan nasional itu ingin mengantarkan bangsa Indonesia agar
bisa berkomunikasi, bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa yang maju dan
diperhitungkan dalam percaturan internasional.
Reformasi dalam bidang
pendidikan yang terah berproses selama beberapa periode pemerintahan di
Indonesia ternyata belum menghasilkan output yang diharapkan. Fenomena sosial
politik dan kemanusiaan disekitar masyarakat tidak jarang membuat jengkel,
pusing kepala, bahkan tidak dapat dimengerti oleh banyak pihak, karena
seharusnya hal itu sudah dapat dipacu menuju sosok idealnya dengan jalan memberperlakuan
khusus melalui wahana pendidikan yang valid.
Permasalahan yang paling
dominan yaitu mahalnya tingkat pendidikan. Kalau mahalnya pendidikan memang
tidak terjangkau oleh masyarakat dalam hal ini pemerintah harus mencarikan
sumber-sumber keuangan untuk pembiayaan pendidikan. Katanya 20% APBN (Anggaran
Pendapatan Belanja Negara) untuk pendidikan tetapi ternyata hanya 5%.
Disamping itu,
orang-orang kaya dinegara Indonesia tidak dikenai pajak pendidikan, padahal
diluar negeri pemerintah mengenakan pajak pendidikan bagi orang kaya. Tidak
perduli anaknya sekolah dimana, tetapi karena dia kaya maka dikenakan pajak
pendidikan. Diindonesia pajak seperti itu tidak ada. Pajak kita paling tinggi
35%.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebnagai berikut ;
1.
Apa sebetulnya yang menjadi tujuan mendasar dari
sebuah pendidikan?
2.
Apa yang membuat jarak antara realitas dan
tujuan pendidikan kita masih begitu jauh, bahkan bertolak belakang?
3.
Bagaimana kita bisa melihat kepedulian
pemerintah saat ini, karena masalah pendidikan merupakan amanat UUD 1945, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa?
4.
Selain dari pajak, langkah-langkah strategis apa
yang bisa diambil pemerintah agar pendidikan murah bagi masyarakat kurang mampu
itu bisa terwujud.
C.
Tujuan
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan
yang dapat dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1.
Dapat menyelesaikan problema masyarakat tentang
terwujudnya masalah pendidikan.
2.
Melakukan strategi implementasi program PKBL
3.
Melakukan perbaikan pendidikan di Indonesia
D.
Manfaat Penelitian
1.
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
mengatasi masalah pendidikan di Indonesia.
2.
Dapat membantu pemerintah untuk memanfaatkan
APBNnya untuk membantu biaya pendidikan sesuai yang telah dijanjikan.
3.
Menjadikan pemerintah agar lebih menginstropeksi
hal-hal yang perlu dipertimbangkan baik buruknya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Para pendiri republik ini
menempatkan pendidikan pada kedudukan yang begitu tinggi, mereka telah
memikirkan bahwa pendidikan harus diupayakan sepenuhnya untuk keselamatan dan
kebahagiaan rakyat tanpa kecuali. Tujuan negeri ini mustahil akan tercapai jika
bangsa kita tidak terdidik. Oleh karena itu UUD 1945 dalam perjalanannya tetap
menggariskan bahwa pendidikan diperkirakan oleh Negara, baik anggaran maupun
pengembangnnya.
Rendahnya kualitas hasil pendidikan
itu berdampak pada rendahnya kualitas SDM Indonesia. Menurut laporan program
pembangunan PBB/UNDP tentang human development indeks (HDI) pada tahun 2002,
Indonesia berada pada rangking ke 110 dari 173 negara dan pada tahun 2003
rangking itu kembali merosot tajam.
Rendahnya mutu pendidikan
disebabkan oleh ;
1.
Komitmen pemerintah yang sangat rendah terhadap
pendidikan.
2.
Budaya kontradiksi antara legeslatif dengan
eksekutif yang makin menggejala.
3.
Rendahnya budaya baca masyarakat Indonesia
4.
Biaya pendidikan yang mahal, tidak sebanding
dengan krisis yang merajalela.
5.
Membengkaknya pengangguran terdidik dari tahun
ke tahun.
Rasa
ketidak pedulian bangsa ini terhadap dunia pendidikan sangat amat terasa. Hanya
saja kemunculannya tidak sevulgar peristiwa penghansuran gedung sekolah di aceh
hal ini dapat dibuktikan. Meski telah diputuskan 20% anggaran APBN untuk dunia
pendidikan. Namun realisasinya sangat sulit ditetapkan langkah-langkah untuk menjadikan
pendidikan murah dan berpihak kepada rakyat kecil sulit dilakukan.
Kesejahteraan guru masih minim, dan sebagainya semua itu menjadikan dunia
pendidikan kita masih terbelakang.
*
Pengaruh globalisasi terhadap pendidikan.
Kita bisa melihat bahwa
globalisasi adalah bagian dari satu sistem besar legomoni politik ekonomi yang
namanya kapitalisme dan pasar bebas menguasainya segala-galanya. Termasuk apa
yang sekarang mereka paksakan kepada pemerintah Indonesia yaitu untuk melakukan
privatisasi pembengunan lembaga pendidikan. Kalau yang diprivatisasi itu adalah
universitas tidak masalah. Tapi memang harus ada universitas-universitas
strategis yang tidak boleh diprivatisasi. Hal ini untuk menjaga jurusan yang
tidak berorientasi bisnis menjadi tidak laku dan akhirnya ditutup, karena pihak
swasta yang tidak mau menyelenggarakan jurusan-jurusan yang bersifat humaniora
harus tetap dijaga dan harus tetap ada, tetapi pendidikan SD, SMP, SMA.
Tidaklah diprivatisasi karena itu kewajiban pemerintah.
*
Cara mengukur keberhasilan pendidikan.
Setelah anak didik
lulus, baru bisa diukur keberhasilannya. Bukan semata-mata pada angka, gelar
ataupun sebagainya. Tapi apakah dia bisa memainkan peranan hidupnya atau tidak.
Sebetulnya tujuan
pendidikan itu untuk memanusiakan manusia. Makanya pesan dulu kyai ahmad dahlan
sederhana sekali “Jadilah ulama yang berilmu pengetahuan dan tidak pernah
berhenti bekerja untuk masyarakat”.
*
Perbandingan pendidikan Indonesia dengan Negara
tetangga.
Melihat pendidikan
Negara lain itu penting untuk mengetahui perkembangan dunia luar, namanya
comporative educations. Perbandingan pendidikan itu memang harus hal ini dapat
diukur dari prestasi-prestasi siswa yang juga luar biasa. Malaysia dan
singapura masih jauh tertinggal lagi pula jumlah penduduk mereka sedikit,
sehingga tidak sekompleks mengelola Indonesia.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan
melalui kumpulan buku-buku panduan pendidikan
Waktu : 11.09 wit
Tanggal : 28 Januari 2011
B.
Subjek penelitian
Subyek :
Siswa dan masyarakat kecil
:
Pemerintah dan APBN-Nya
C.
Instrumen penelitian
Instrument penelitian
berupa masalah biaya, yaitu besar kecilnya biaya untuk mengenyam pendidikan
yang semakin mahal. Tidak sebanding dengan APBN yang seharusnya 20% digunakan
untuk pembangunan pendidikan. Padahal orang kaya tidak dikeluarkan pajak
pendidikan begitupun sebaliknya dengan rakyat kecil.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemerintah seharusnya
merefleksi apa sebenarnya pendidikan itu. kalau anggapannya masih tetap sama
bahwa pendidikan itu adalah kemurahan hati pemerintah kepada rakyatnya, jadinya
seperti pendidikan kita sekarang ini. Tetapi kalau pendidikan dilihat dalam
kerangka kewajiban pemerintah kepada
rakyatnya. Kemudian, kemauan politik dari pemerintah itu harus segera
diwujudkan dan didukung dengan departemen pendidikan yang ramping dan sehat.
Keberhasilan pendidikan diantaranya ditentukan oleh paradigma dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh
gurunya.
B.
Saran
Sebaiknya pemerintah
lebih memperhatikan pendidikan sebagaimana yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945 yaitu pemerintah berkewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
mengambil beberapa kebijakan yang dapat ditempuh diantarnya Mengalokasikan
anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN, dan Memberikan Beasiswa Kepada Siswa
yang berprestasi dan kurang mampu.
Komentar
Posting Komentar