MAKALAH PENDIDIKAN ANTARA PERJUANGAN DAN KEWAJIBAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat, hidayah, serta inayahnya jualah sehingga kami diberikan kemampuan serta kesempatan untuk mampu menyelesaikan tugas makalah yang bertema “pendidikan” ini dengan baik.
Ucapan terimakasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada ibu Siti Zubaidah, S. Pd. selaku guru bidang study bahasa Indonesia. Karena berkat bimbingan, dukungan, perjuangan serta kerja keras beliaulah sehingga kami bisa menulis karya ilmiah ini dengan baik. Taklupa juga kepada teman-teman XI.1A1 yang selalu memberikan semangat dan menjadi media dalam bertukar pikiran, serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Namun demikian, kami tetap menyadari akan keterbatasan alam pikiran kami, karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan dalam pembuatan selanjutnya. Akhir kata hanya doa yang dapat kami panjatkan, sehingga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam memajukan dunia pendidikan




BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH

Berbicara soal pendidikan sampai kapanpun tidak akan ada akhirnya. Terbukti, dewasa ini permasalahan mengenai pendidikan terus bermunculan dan banyak diperbincangkan. Permasalahan yang ada tentu sangat diharapkan pengusutan yang pasti dalam pemecahannya. Dalam kisah fenomena pendidikan, hanya ditemukan segelintir orang yang menyadari dan memahami betapa pentingnya arti pendidikan.
Sejak Indonesia merdeka, 17 Agustus 1945 bangsa indonesi telah memiliki sistem pendidikan sehingga datangnya penjajahan. Bangsa Indonesia telah memiliki sistem pendidikan yang menyatu dengan kehidupan seluruh rakyat, namun saat terjadinya penjajahan dunia pendidikan kita tertindas dan terbelenggu oleh kekuasaan penjajah.
Seharusnya hal tersebut bisa menumbuhkan tunas semangat bangsa dalam masalah pendidikan dengan pendidikan, anak bangsa ikut serta dalam pertahanan negara. Pendidikan harus menjadikan anak bangsa menjadi tuan rumah dinegeri tercinta ini. Pendidikan harus bergerak lebih maju dan mampu disejajarkan dengan mutu pendidikan negara lain
Dari uraian diatas, diharapkan hitam putihnya dunia pendidikan akan mendapat jawaban dan transformasi yang baik kejelasannya dimasa depan.

1.1.      Rumusan Masalah
-      Apa tujuan dari sebuah pendidikan ?
-      Bagaimana kualitas pendidikn Indonesia ?
-      Bagaimana strategi yang tepat untuk mengangkat mutu pendidikan
-      Siapa saja yang berperan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan indonesia

1.2.      Tujuan penulisan
1.            Bisa memberikan dampak positif bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan pentingnya bidang pendidikan
2.            Bisa menimbulkan komitmen disemua elemen masyarakat dan relasi dari semua komponen bidang pendidikan, untuk memajukan nama baik pendidikan
3.            Mengupas habis hitam putihnya dunia pendidikan dalam perjuangan demi masa depan baik dari segi pribadi sebagian anak bangsa maupun sebagai calon generasi penerus bangsa.
4.            Tanamkan dalam hati semua sisi “itulah pendidikan, pendidikan harus diutamakan”.

1.3.      Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini akan disajikan kepada komponen terkait dalam bidang pendidikan baik itu siswa atau pelajar, masyarakat dan pemerintah dengan adanya pembahasan kami dalam makalah ini, diharapkan :
a.             Memberikan bukti nyata bagi kita semua mengenai tinggi rendahnya mutu pendidikan Indonesia.
b.            Sebagai penggerak hati kepada semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.
c.             Memberikan kesadaran bahwa, pendidikan adalah tameng. Pendidikan itu perlu dan pendidikan itu wajib bagi seluruh bangsa.

1.4.      Metode penelitan
Metode penelitian yang kami gunakan dalam pengkajian dan penulisan karya ilmiah kami adalah menggunakan metode dokumentasi yang telah kami tinjau dari berbagai sumber tulisan yang kami angkat secara mendalam menganai dunia pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN

Pendidikan adalah media atau wadah dimana para siswa dapat belajar, dan menuntut ilmu, sehingga dalam pendidikan ini dapat ditemukan kemampuan serta kualitas siswa dalam berbagai hal.
Banyak hal yang harus kita renungkan mengenai dunia pendidikan, sebab jika dibandingkan dengan negara-negara lain, mutu pendidikan Indonesia sangat jauh tertinggal harus diakui, saat zaman belanda, mutu pendidikan indonesia sangat baik, banyak orang-orang yang berpendidikan tinggi maupun menengah di bangsa ini.
Para pendiri republik ini selalu menempatkan pendidikan pada posisi tertinggi mereka merumuskan bahwa pendidikan perlu diupayakan untuk keselamatan dan kebahagian rakyat tanpa terkecuali.
Tentu sudah sangat jelas, tujuan sebuah pendidikan itu adalah agar anak didik menjadi cerdas, pandai, dan peduli terhadap lingkungan masyarakat disekitarnya. Dan tentunya juga kepada negerinya sendiri. akan tetapi, bagaimana kepedulian itu bisa muncul sedangkan faktor ketidak mampun orang tua dalam materi selaku jadi penghalang anak yang mempunyai keinginan dan kemampun berfikir tinggi tetapi digagalkan oleh faktor materi.
Sekolah negeri yang menyediakan dana gratis untuk siswa yang tidak mampu. Masih masih membebankan siswa dengan pembayaran lain. Bahkan tidak bisa dipungkiri banyak terjadi drop out dari pihak sekolah bagi siswa tidak mampu membayar uang sekolah.
Apakah dengan demikian dunia pendidikan bisa dikatakan maju ?
Mutu pendidikan di Indonesia, dilihat dari segi kognitif siswa, pendidikan kita belum menunjukan mutu yang menggembirakan. Dari data international eduction achievement (IEA). Menunjukan kemampuan membaca siswa SD kita berada pada urutan ke 38 dari 39 negara yang diteliti. Menurut laporan pembangunan PBB/UNDP. Pada tahun 2002 indonesia berada pada rentang ke 110 dri 173 negara
Rendahnya mutu pendidikan Indonesia bisa disebabkan oleh banyak hal dintaranya :
1.            Komitmen pemerintah sangat rendah terhadap pendidikan.
2.            Rendahnya budaya baca masyarakat indonesia, termasuk para pelajar
3.            Biaya pendidikan yang semakin mahal.
4.            Membengkaknya pengangguran terdidik dari tahun  ketahun
5.            Indicator mutu pendidikan hanya dilihat dari tinggi rendahnya/ NUAN artinya pendidikan kita selama ini hanya mengejar angka nem/NUAN

Pendidikan pada dasarnya memerlukan bantuan dari beberapa elemen masyarakat diantaranya keluarga dan masyarakat dilingkungan sekitar peserta didik, namun tetap, tidak akan bisa terlepas dari beberapa komponen penting yaitu : guru, kurikulum, fasilitas pendidikan dan siswa

   Guru
Merupakan salah satu komponen pendidikan yang amat vital, yang mempunyai tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar atau dapat mengembangkan kompetensi dasar dan kemampuan secara optimal. Guru juga dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek. Baik spriritual, emosional, intelektual, fiscal maupun aspek lainnya.
Melalui pendidikan, guru sebagai pendidik dan sebagai figur sentral dalam pendidikan, haruslah dapat diteladani akhlaknya, disamping keilmuan dan akademisnya, selain itu, akhlak seorang guru dan tanggung jawab seorang guru dalam lembaga pendidikan haruslah menjadikan peserta didiknya berkhlak dan bertanggung jawab pula.
Mutu pendidikan dipengruhi oleh faktor majemuk, faktor yang satu berpengaruh terhadap faktor yang lainnya. Namun demikian, faktor yang paling penting adalah guru, karena hitam putihnya pendidikan dipengaruhi oleh mutu guru.

   Siswa
Melalui meditor yang disebut guru, siswa dapat memperoleh menu sajian bahan ajar yang diolah dari dalam kurikulum nasional ataupun dalam kurikulum muatan lokal.
Siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan termasuk dalam kategori sebagai instrumental input atau masukan instrumental sementara siswa termasuk yang akan diproses dengan menggunakan masukan intrument tersebut.
Dalam proses pembelajaran dan pengajaran masa kini, siswa tidak lagi dipandang sebagai objek didik, peserta didik tidak lagi dipandang sebagai “botol kosong” yang akan diisi dengan seperangkat ilmu yang diambil dari kurikulum. Peserta didik pada hakekatnya telah memiliki potensi itu fitrah yang dapat dikembangkan dengan kecerdasan dasarnya.
Untuk meningkatkan semangat dan gairah belajar siswa yang tinggi, siswa perlu memiliki motivasi yang tinggi. Baik motivasi dari gurunya, karena mutu pendidikan amat ditentukan oleh mutu gurunya.

   Kurikulum
Merupakan suatu komponen pendidikan yang penting, karena tanpa kurikulum, guru tidak tau apa yang akan diajarkan kepada siswa.
Menurut pakar ilmu politik dan pendidikan, Prof. Dr. Peliar Noer. Pada dasarnya kurikulum itu harus disertai dengan cara-cara memungkinkan anak didik untuk belajar mandiri, menganalisis dan mencari bahan-bahan tulisan, bukan hanya mempelajari cara menghadapi persoalan dan bukan hanya mancatat dan lain-lain

   Fasilitas atau media massa
Bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. segala Sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan / informasi yang dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik yang dilakukan dengan sengaja dan terarah guna memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar pada diri peserta didik dengan mudah.
Fasilitas yaitu alat yang dapat dipertunjukan / diperagakan dalam KBM dan berfungsi sebagai pembantu untuk memperjelas suatu konsep ide atau pengertian contoh benda, dalam pelaksanannya, pembuatan model itu alat peraga teknologi sederhana ini diintegrasikan sesuai dengan bahan yang sedang atau telah diberikan.
Jadi pada intinya fasilitas dalam pendidikan sangatlah penting agar tahap pembelajaran bisa berlangsung secara optimal.
Keempat komponen diatas merupakan syarat mutlak dalam proses pendidikan sekolah





BAB III
PENUTUP

A.          KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan data hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1.            Proses pelaksanaan dan pembelajaran terfokus pada anak secara totalitas, artinya seorang anak atau peserta didik tampil sebagai sentral pelaksanaan pembelajaran
2.            Pendidikan sebagai proses pemanusiaan, pendidikan sebagai instrumen humanitas dan pendidikan dikaitkan dengan peta abilitas manusia.
3.            Guru adalah komponen paling strategis dalam bidang pendidikan

B.           SARAN
Saran yang dapat kami sampaikan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.            Kerahkanlah semangat juang dan jangan jadikan pendidikan sebagai dunia yang terabaikan.
2.            Buka mata kita dan lakukanlah perubahan agar pendidikan menjadi pilar utama kehidupan bangsa ini.
3.            Luncurkan strategi baru bagi semua komponen pendidikan jangan menjadikan pendidikan berubah menjadi kependudukan semata.

“Teruskanlah sekolahmu nak, meski sampai habis hartaku”.
“ Ilmu itu terlaksana dengan laku, niat harus diikuti dengan usaha secara tekun, insya Allah akan dicapai keberhasilannya”. (Petuah kakek dan nenek)




                                                          DAFTAR PUSTAKA

Tim edukatif. 2006 . Kompeten berbahasa Indonesia untuk SMA kelas XI. cirakas, Jakarta, Erlangga.
Suparlan. 2006. Guru sebagai profesi, Yogyakarta. Hikayat.
Soedijarto. 2004. Pendidikan adalah amanat kemanusiaan, gerbang majalah pendidikan edisi 11 mei 2004.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN HASIL PENGUJIAN LARUTAN DENGAN KERTAS LAKMUS

PROPOSAL PAMERAN KEBUDAYAAN

MAKALAH SISTEM REGULASI MANUSIA