MAKALAH PERAWATAN JENAZAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan rahmat dan inayahnyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul perawatan jenazah. Walaupun sebagai manusia biasa kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dan masih jauh pula dalam kesempurnaan akibat keterbatasan waktu yang sangat sempit informasi lisan maupun tulisan serta masih sangat minimnya pengetahuan yang kami miliki. Meskipun demikian, kami berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tak lupa pula kami berharap kepada bapak ibu guru untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun dalam menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan wassalam.

                                                                                               Grandeng,   Februari 2011
                                                                                               Penulis


DAFTAR ISI

Kata pengantar      …………………………………………………………………………………………………
Daftar isi    …………………………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1.     Latar belakang     …………………………………………………………………………………….
1.2.     Rumusan masalah    ………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.1.     Takziah dan ziarah kubur    ……………………………………………………………………..
2.2.     Perawatan Jenazah    ………………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1.     Kesimpulan    …………………………………………………………………………………………..
3.2.     Saran    ……………………………………………………………………………………………………
Daftar pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar belakang
Islam mengajarkan kepada setiap orang muslim untuk salalu menjalin hubungan dengan sasamanya. Baik itu dalam kehidupan dunia maupun akherat. Sehingga dengan adanya kerjasama dan saling tolong menolong antara sesama orang muslim akan tercipta suasana yang tenang, damai dan sejahtera.
Salah satu bentuk kepedulian yang ditanamkan oleh ajaran islam diantaranya adalah takziah (ziarah kubur) dan mengurus jenazah. Takziah artinya adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia, dan mengurus jenazah artinya pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkannya.
Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam yang masih hidup. Artinya berdosa jika tidak ada seorang pun yang mengerjakannya.

1.2.       Rumusan masalah
Takziah, ziarah kubur dan perawatan jenazah merupakan salah satu bentuk kewajiban bagi seorang muslim, oleh karena itu, dengan adanya makalah ini diharapkan :
1.             Kita dapat mengetahui hukum perawatan jenazah bagi orang – orang islam yang masih hidup.
2.             Kita dapat mengetahui tatacara dalam perawatan jenazah.
3.             Mendorong manusia agar selalu ingat kepada allah swt, bahwa kiranya manusia hidup tidak kekal selamanya,


BAB II
PEMBAHASAN

A.             Pengertian sholat jenazah
Pengertian sholat jenazah menurut bahasa ialah sholat yang dilaksanakan untuk mendoakan jenazah, sedangkan pengertian shlat jenazah menurut istilah adalah sholat yang dilaksanakan dengan empat kali takbir untuk mendoakan jenazah dengan beberapa ketentuan/syarat dan rukun tertentu. Jenazah yang disholatkan ialah yang sudah dimandikan dan sudah dikafani.

B.             Hukum sholat jenazah
Hukum sholat jenazah ialah fardu kifayah, yaitu kewajiban yang ditujukan kepada orang banyak dan apabila sebagian diantara mereka ada yang melaksanakannya, maka yang lain terbebas dari kewajiban. Tetapi apabila tidak ada yang melaksanakan kewajiban itu semuanya berdosa. Rasulullah bersabda :

Artinya ;
“siapa yang mengiringi jenazah kemudian menyalatkannya, baginya mendapat pahala sebesar satu qirat dan siapa yang mengiringi jenazah, menyalatkan dan mengurusnya sampai selesai maka baginya pahala sebesar dua qirat”. (H.R. ibnu majah).

C.             Syarat sholat jenazah
Syarat-syarat sholat jenazah adalah sebagai berikut ;
1.             Menutup aurat
2.             Suci dari hadas besar dan kecil
3.             Bersih badan, pakaian dan tempat dari najis
4.             Menghadap kiblat
5.             Jenazah telah dimandikan dan dikafankan
6.             Letak jenaah disebelah kiblat orang yang menyalatkan, kecuali jenazah diatas kubur atau sholat gaib.

D.            Rukun sholat jenazah
Rukun-rukun sholat jenazah adalah sebagai berikut ;
1.             Niat
2.             Berdiri bagi yang mampu
3.             Takbr empat kali
4.             Membaca surat Al-Fatihah
5.             Membaca sholawat atas nabi
6.             Mendoakan mayat
7.             Memberi salam

2.1.       Takziah dan ziarah kubur
A.             Takziah
Takziah adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia.
Orang yang bertakziah hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
1.             Takziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena allah serta dengan maksud memperoleh rida dan rahmat-Nya.
2.             Berpakaian yang sopan dan menutup aurat.
3.             Bersikap serta bertingkah laku yang baik, yang mendatangkan manfaat khususnya bagi jenazah dan keluarganya.
4.             Berdoa agar jenazah diampuni dari segala dosanya dan dirahmati oleh allah swt. Cara mendoakan jenazah yang paling baik adalah dengan jalan menyalatkannya.

B.             Ziarah kubur

berziarah kekubur hukumya sunnah, rasulullah saw bersabda :


Artinya :
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan engkau kepada mati”. (H.R. Muslim)


Hal-hal yang harus diperhatikan ketika ziarah kubur, antara lain :
*               Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena allah swt, serta dimaksudkan untuk memperoleh rida-Nya.
*               Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat.
*               Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan mendoakan agar mereka memperoleh keselamatan serta kesejahteraan dialam kuburnya.
*               Ketika berziarah tidak boleh menginjak-injak dan duduk diatas makan serta melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas, seperti kencing, meludah dan membuang sampah keatas makan.
*               Tidk boleh meminta tolong kepada penghuni alam kubur yang diziarahi. Misalnya untuk minta lulus ujian, minta cepat dapat jodoh, minta naik pangkat dn mohon kesembuhan dari suatu penyakit. Permintaan-permintaan kepada penghuni alam kubur termasuk perbuatan syirik yang harus dijauhi.

2.2.       Perawatan Jenazah
Perawatan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkannya. Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam yang masih hidup. Artinya berdosa jika tidak ada seorang pun yang mengerjakannya.
Karena itu, setiap muslim/muslimat hendaknya mempelajari serta memahami tata cara pengurusan jenazah dengan sebaik-baiknya. Adapun cara perawatan jenazah adalah :
1.             Memandikan jenazah
Sebelum jenazah seorang muslim/muslimat dikafani dan di shalatkan, terlebih dahulu jenazah dimandikan sesuai dengan cara-cara yang dicontohkan oleh rasulullah saw. Syarat – syarat jenazah wajib dimandikan adalah :
a).          Jenazah itu orang muslim
b).          Didapati tubuhnya walaupun sedikit
c).           Bukan mati syahid (mati dalam peperangan untuk membela agama islam)

Tata cara memandikan jenazah adalah sebagai berikut :
*               Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang atau balai balai yang diatasnya sudah diletakan lima atau enam buah potongan batang pisang (bantalan)
*               Jenazah dimandikan ditempat tertutup. Selain yang memandikan dan yang membantu memandikan, dilarang melihat.
*               Ketika dimandikan, jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (sebaiknya kain sarung) agar auratnya tidak mudah terbuka.
*               Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang tadi lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi, jenazah dibersihkan dari najis yang melekat ditubuhnya atau yang mungkin keluar dari duburnya (setelah perutnya ditekan)
*               Setelah jenazah dibersihkan dari najis serta gigi dan mulutnya dibersihkan lalu dengan menggunakan air sabun mandi. Seluruh tubuh jenazah dar rambut kepala sampai telapak kaki dimandikan sampai bersih.
*               Setelah jenazah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya serta diwudukan sebagaimana wudu biasa. Kamudian badannya dikeringkan dengan memakai handuk. Selesailah tahap memandikan jenazah.

2.             Mengkafani jenazah
Mengkafani jenazah meksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan. Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam yang masih hidup. Kain kafan diperoleh dari cara yang halal, kalau jenazah tidak meninggalkan harta, maka yang wajib menyediakan kain kafan adalah keluarga terdekatya.
Kain kafan hendaknya kain yang bersih, berwarna putih dan sederhana yakni tidak mahal harganya serta tidak pula terlalu murah. Dalam hal ini rasulullah bersabda :

Artinya :
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu”. (H.R. Tarmizi)
Cara atau ketentuan dalam mengkafani jenazah adalah :
a).          Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi/menutupi seluruh tubuhnya. Namum, sebaiknya untuk jenazah laki-laki dibungkus oleh tiga kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. Sedangkan jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan, yaitu kain basahan (kain mandi), baju, tutup kepala, kerudung dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
b).          Cara memakaian kain kafan :
*               Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai.
*               Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-helai dan setiap helainya diberi harum-haruman.
*               Jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus, kemudian diletakan diatas hamparan kain kafan yng sudah disediakan.
*               Setelah itu seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat tali yang sudah disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut dan mata kakinya.

3.             Menyalatkan jenazah
Sholat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan dikafani. Hukum menyalatkan jenazah adalah fardu kifayah bagi orang-orang muslim yang masih hidup. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang sholat jenazah antara lain :
*               Syarat-syarat sah sholat jenazah
1)             Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang muslim, suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan, pakaian dan tempat dari najis, menutup aurat dan menghadap kiblat.
2)             Sholat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani.
3)             Letak mayat disebelah kiblat orang yang menyalatkan, terkecuali kalau sholat jenazah dilakukan diatas kubur atau sholat gaib.

*               Rukun sholat jenazah
1)             Sholt jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena allah ta’ala.
2)             Takbir empat kali.
3)             Membaca surah al-fatihah sesudah takbir pertama.
4)             Membca sholawat atas nabi saw, setelah takbir kedua.
5)             Membaca doa setelah takbir ketiga.
6)             Berdoa setelah takbir keempat.
7)             Berdiri jika kuasa.
8)             Mengucapkan salam.

*               Sunah-sunah sholat jenazah
Dalam sholat jenazah tidak disunahkan azan dan iqomah. Beberapa hal yang disunahkan dalam sholat jenazah adalah :
1)             Mengangkat tangan ketika mengucapkan empat kali takbir.
2)             Isr’ar yaitu merendahkan suara bacaan sholat.
3)             Membaca ta’awwuz.

*               Beberapa hal tentang sholat jenazah
1)             Sholat jenazah dikerjakan secara munfarid. Tetapi sebaiknya secara berjemaah.
2)             Wanita yang beragama islam boleh dan sah menyalatkan jenazah.
3)             Jenazah yang disholatkan ada ditempat sholat.
4)             Sholat jenazah gaib adalah sholat jenazah yang jenazahnya tdak ada ditempat sholat.
5)             Menyalatkan jenazah diatas kuburnya hukumnya boleh.


4.             Menguburkan jenazah
Hukum penguburan jenazah orang muslim adalah fardu kifayah atas orang slam yang masih hidup. Penguburan jenazah sebaiknya dilaksanakan dengan segera, halini sesuai dengan sabda rasulullah saw :
  
Artinya :
“Segerakanlah jenazah itu dikuburkan, jika ia seorang yang soleh, ia akan cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak soleh (ahli maksiat) ia akan cepat meninggalkan kejelekan dari pundak-pundak kamu semua”. (H.R. Al-jama’ah)

BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
*               Takziah adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia.
*               Berziarah kekubur hukumya sunnah
*               Perawatan jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkannya.
*               Hukum melaksanakan pengurusan jenazah seorang muslim/muslimat dengan cara-cara tersebut adalah fardu kifayah bagi orang-orang islam yang masih hidup. Artinya berdosa jika tidak ada seorang pun yang mengerjakannya.


3.2.       Saran
Semua mahluk hidup di dunia ini tidak ada yang abadi. oleh karena itu, hendaknya kita sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada allah swt dan selalu mengingat-Nya dalam setiap keseharian kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN HASIL PENGUJIAN LARUTAN DENGAN KERTAS LAKMUS

PROPOSAL PAMERAN KEBUDAYAAN

MAKALAH SISTEM REGULASI MANUSIA