MAKALAH NILAI DAN NORMA DALAM MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar belakang
Setiap orang mempunyai naluri untuk mengembangkan dirinya dalam posisi semakin baik. Naluri ini terwujud dalam prilaku sehari-hari dalam setiap aktivitasnya, misalnya di lingkungan birokrasi pemerintah, semua pegawai menginginkan adanya kenaikan pangkat maupun peningkatan jabatan. Untuk mendapatkan hal tersebut, seorang karyawan berusaha untuk bekerja dengan baik dan membangun relasi, baik dengan atasan, teman-teman, maupun dengan orang-orang yang merupakan bawahannya.
Disisi lain, secara alamiah manusia mengalami proses pendewasaan dan pengembangan usia menuju usia lanjut, proses ini telah mengakibatkan adanya pergantian generasi lama menjadi baru yang ada di bawahnya. Begitu seharusnya, sehangga ada proses alamiah yang terus –menerus.

B.         Rumusan masalah
        Bertolak dari latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah sbb:
1.            Apa yang di maksud dengan mobilitas sosial vertical?
2.            Apa yang di maksud dengan mobilitas sosial horizontal?
3.            Apa dampak positif berpengaruh bagi setiap individu?
4.            Bagaimana cara mengatasi timbulnya konflk antar kelompok?

C.         Tujuan penulisan
a.               Untuk menyelesaikan tugas sekolah yang di berikan oleh guru
b.              Agar kiti dapat mengetahui apa yang di maksud dengan mobiltas social.
c.               Agar menambah pengetahuan tentang pelajaran khususnya materi tentang mobilitas sosial.






BAB II
PEMBAHASAN

1.            Definisi mobilitas social
Secara etimologis, kata mobilitas berasal dari bahasa  latin, mobilis, yang artinya mudah bergerak atau bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam bahasa inggris, mobility, kata social yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok social.jadi, mobilitas social adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu kelapisan yang lain.
Soerjono soekanto menyebut gerak sosoial (sosial mobility) adalah suatu gerak dalam struktur social, yaitu pola-pola tertentu yang memgatur organisasi suatu kelompok social. Namun demikian mobilitas social tidak selalu di artikan sebagai bentuk perpindahan dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi karma mobilitas social sesungguhnya dapat berlangsung dalam dua arah.
Perubahan dalam mobilitas social di tandai oleh perubahan struktur social yaitu meliputi hubungan antar individu dalam kelompok dan antara individu dengan kelompok. Baik mobilitas individu maupun kelompok sama-sama memiliki dampak social, keduanya membawa pengaruh bagi perubahan struktur masyarakat yang bersangkutan.mobilitas social terkait erat dengan stratifikasi social karma mobilitas social merupakan gerak perpindahan dari satu strata social ke strata social yang lain.

2.            Bentuk – bentuk mobilitas social
Seperti telah di terangkan di atas bahwa mobilitas social dapat terjadi secara vertical maupun secara horizontal
a.             Mobilitas sosial vertical.
Adalah perubahan kedudukan atau status social seseorang atau sekelompok orang menuju lapisan social yang berbeda, kepada tingkatan yang lebih tinggi atau pun menuju tingkatan yang lebih rendah. Dalam mobilitas social vertical terjadi perpindahan yang tidak sederajat dari satu strata ke strata yang lain, baik naik maupun turun.



Bentuk mobilitas sosial vertical
a.             Social sinking ( mobilitas vertikal turun )
social sinking adalah perubahan status atau kedudukan seseorang menjadi turun.
Contoh sosial sinking:
1.            seorang kepala desa yang memasuki usia pensiun kemudian diganti oleh sekertaris camat dari kecamatan lain.
2.            seorang gubernur yang terbukti secara sah melakukan tindak korupsi di depan meja peradilan, kemudian di berhentikan.

Prinsip mobilitas social vertical.
Mobilitas social vertical terjadi secara bersama-sama dengan proses social yang sehari-hari terjadi dalam masyarakat.
b.            Mobilitas social horizontal.
Mobilitas horizontal pada dasarnya merupakan satu bentuk perubahan atau pergeseran kedudukan individu atau pun kelompok indvidu dalam masyarakat dalam strata yamg mendatar, misalnya dari posisi A ke posisi B, C atau D yang mempunyai kedudukan yang setara
Contoh mobilitas social horizontal
1.            seorang camat pindah menduduki jabatan yang sama sebagai camat, tetapi didaerah kecamatan yang lain dalam suatu kabupaten atau kota.
2.            seorang kepala sekolah SMA pindah ke SMA yang lain diwilayah yang lain dalam satu kota.
Bentuk mobilitas social horizontal
Berdasarkan struktur wilayahnya ataupun struktur kepentingannya mobilitas social dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu mobilitas social antar generasi (genelogis) dan mobilitas social antar wilayah (geografis)

3.            Factor pendorong mobilitas social
secara umum, situasi pendorong mobilitas dapat dibedakan manjadi beberapa factor yaitu : factor individu, social, ekonomi, politik, demografi dan fertilitas.

a.             Faktor individu
Factor individu adalah kualitas orang perorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan maupun keterampilan. Adapun yang termasuk dalam cakupan factor individu adalah sebagai berikut :
-              Perbedaan kemampuan
Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Mereka yang cukup (memiliki kemampuan yang lebih) maupun kesempatan dalam menentukan mobilitas social (keberhasilan hidup), misalnya untuk bekerja dilapangan pekerjaan yang baik dibutuhkan sumber daya manusia lulusan tinggi terbaik.

-              Orientasi sikap terhadap mobilitas
Keinginan meningkatkan prospek mobilitas sosialnya, antara lain melalui pendidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, dan memperbaiki penampilan diri seperti untuk meningkatkan kariernya seseorang karyawan melanjutkan pendidikannya kejenjng yang lebih tinggi
-              Factor nasib dan keberuntungan
Walopun seseorang telah berusaha keras melakukan sesuatu dalam mencapai tujuannya, namum kadang kala mengalami kegagalan. Sering kali sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Hal ini diakibatkan karma adanya factor yang banyak disepelekan orang, yaitu factor nasib dan keberuntungan. Karma memeng hidup ini tidak sepenuhnya dalam kendali kita, kadang terjadi hal-hal yang tidak diduga.

b.            Status social
Setiap manusia dilahirkan dalam status social yang berbeda, dia mengikutu status social yang dimiliki oleh orang tuannya karena ketika ia dilahirkan, tidak ada satu manusiapun yang memiliki statusnya sendiri. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya iapun mencari kedudukan sendiri dilapisan social yang lebih tinggi.



c.             Keadaan ekonomi
Keadaaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas social yang hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kekurangan, misalnya daerah tempat tinggal yang tandus karena kehabisan sumber daya alam. Kemudian mereka yang tidak mau menerima keadaan ini berpindah tempat kekota (berurbanisasi) yang secara sosiologis mereka dikatakan mengalami mobilitas
d.            Situasi politik
Situsi politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas social suatu masyarakat dalam sebuah Negara. Keadaan Negara yang tidak menentu akan mempengaruhi situasi keamanan yang bias mengakibatkan terjadinya mobilitas manusia yang lebih aman atau bias disebabkan oleh system politik pemerintahan yang bertentangan dengan hati nurani maupun paham yang dianut. Jadi, meskipun negeranya subur (kaya akan sumber daya alam) namun kondisi politk yang tidak kondusif bias mempengaruhi mobilitas masyarakatnya.

e.             Demografi dan fertilitas
Factor demografi (kependudukan) biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Disatu pihak, pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat mengakibatkan sempitnya tempat pemukiman dan dipihak lain kemiskinan yang semakin merajalela. Keadaan demikian mendorong sebagai warga masyarakat mencuri tempat kediaman orang lain yang baru, misalnya kepadatan penduduk dipulau jawa, kepadatan penduduk yang terjadi dipusat kota membuat orang mencuri pemukiman baru pinggiran atau diluar kota.

4.            Factor pengahambat mobilitas social
a.             selain factor pendorong, terdapat pula factor yang menhambat terjadinya molilitas social. Beberapa factor penghambat mobilitas social ekonomi (kemiskinan). Factor ekonimi, selain dapat mendorong mobilitas social disisi lain juga membatasi mobilitas social.
b.            perbedaan ras, agama dan kelas social.
Dalam system kelas tertutup, tidak memungkinkan terjadinya vertical keatas, dalam agama tidak dibenarkan seseorang dengan sekehendak hatinya berpindah-pindah agama dengan sesuai keinginannya.
c.             Factor pengaruh sosialisasi yang sangat kuat
Sosialisasi yang sangat kuat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas social, terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adapt yang berlaku.

d.            Perbedaan kepentingan
Adanya perbedaan kepentingan antar individu dalam suatu struktur masyarakat menyebabkan  masing-masing individu saling bersaing untuk merebutkan sesuatu

5.            Dampak mobilitas social
interaksi social merupakan penyebab utama terjadinya system social dan struktur social dalam masyarakat. Melalui interaksi social terjadi mobilitas social vertical dan horizontal serta mobilitas antar generasi dan antar wilayah. Setiap mobilitas social akan menimbulkan peluang terjadinya penguasaan-penguasaan atau sebaliknya akan menimbulkan konflik.
a.             Dampak positif
-              Mendorong seseorang untuk lebih maju.
Adanya kesempatan untuk malakukan mobilitas social memotifasi seseorang untuk lebih berprestasi agar ia dapat menduduki status yang lebih tinggi
-              Mempercepat tingkat perubahan social
Dengan adanya mobilitas social, memungkinkan terjadinya perubahan social kearah yang lebih baik

b.            Dampak negative
-              Timbulnya konflik
Konflik social akan muncul apabila terjadi benturan nilai dan kepentingan dalam masyarakat akibat mobilitas yang kurang harmonis
-              Timbulnya ganguan psikologi
Ganguan psikologi sering kali muncul dalam diri seseorang yang mengalami mobilitas social. Seperti ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas menurun.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN HASIL PENGUJIAN LARUTAN DENGAN KERTAS LAKMUS

PROPOSAL PAMERAN KEBUDAYAAN

MAKALAH SISTEM REGULASI MANUSIA