MAKALAH SISTEM REGULASI MANUSIA
KATA PENGANTAR
Para teman-teman tercinta, sebagai pelajar kita tentunya harus semangat
belajar. Bahkan meski tertanam sepanjang masa. Banyak ilmu bisa kita pelajari
untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal hidup
kita. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam (IPA)
IPA merupakan kumpulan pengetahuan tentang alam sekitar. Dengan belajar
makalah biologi ini kalian diajak untuk mempelajari dan memahami alam sekitar
dengan segala fenomenanya. Dengan demikian, kalian dapat bertindak lebih
rasional berdasarkan cara kerja ilmiah yang ditimba dari IPA.
Akhirnya, kami berharap agar makalah biologi sma ini dapat berguna bagi
teman-teman sekalian dalam pembelajaran. Kritik dan saran sangat kam harapkan
demi perbaikan makalah ini dimasa mendatang.
Selamat belajar.
Grandeng, April 2011
Penulis/penyusun
DAFTAR ISI
Kata
pengantar ………………..…………………………………………………………………………………
Daftar
isi ……………………..……………………………………………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang ……………….……………………………………………………………………….
1.2. Rumusan
masalah …………………………………………………………………………………..
1.3. Tujuan
penulisan …………………………………………………………………………………….
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Sistem
Saraf ……………………………….…………………………………………………………..
1.
Sel saraf (neuron) .……………………………………………………………………………
2.
Prinsip penghantaran impuls …………………………………………………………..
3.
Gerak refleks …………………………………………………………………………………..
4.
Susunan system saraf ……………………………………………………………………..
BAB
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
……………………………..……………………………………………………………..
3.2. Saran
………………………………………………………………………………………………………
Daftar
pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
belakang
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat
pengatur kegiatan tubuh (sistem regulasi) yang terdiri dari saraf, endoktrin
(hormon) dan pengindraan. System saraf bekerja dengan cepat untuk menanggapi
adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan system saraf
dilakukan oleh benang-benang saraf. Sistyem hormon mengatur pertumbuhan,
keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku. Hormon bekerja jauh
lebih lambat, tetapi teratur dan berurutan dalam jangka waktu yang lama.
Pengangkutan hormon dilakukan melalui pembuluh darah. Alat indra merupakan
reseptor rangsang dari luar. Alat indra meliputi mata, telinga, kulit, hidung
dan lidah.
1.2.
Rumusan
masalah
1.
Apakah sinapsih itu.
2.
Apa yang dimaksud dengan saraf.
3.
Apa fungsi dari akson (neurin)
1.3.
Tujuan
penulisan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk ;
1.
Mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses
system regulasi pada manusia.
2.
Supaya bisa mengetahui system saraf dalam tubuh
manusia.
3.
Dan dapat mengetahui kerja saraf dalam tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
Semua penyebab terjadinya perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh disebut
rangsang. Alat yang mampu menerima rangsang dinamakan indra (reseptor).
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh, misalnya berupa bau, rasa pahit,
manis sentuhan, cahaya, suhu, tekanan ataupun gaya berat. Indra yang mampu
menerima disebut reseptor luar (eksteroseptor). Rangsangan dari dalam tubuh
sendiri dapat berupa rasa lapar, kenyang, neyeri dan kelelahan. Indra
penerimannya disebut reseptor dalam (intreroseptor)
Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan dihantarkan se system saraf
pusat oleh neuron sensori. Tanggapan akan disampaikan oleh neuron motor ke
efektor misalnya otot dan kelenjar.
1.
Sel saraf (neuron)
Kesatuan structural
dan fungsional system saraf disebut neuron. Neuron tersusun atas badan sel
saraf, serabut-serabut saraf, dan selubung-selubungnya. Badan sel saraf
mengandung inti sel yang berbentuk vesikuler (seperti pembuluh) dengan membran
yang tipis. Inti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA (asam
ribonukleat) dan sitoplasma yang disebut neuroplasma.
Ada dua macam
serabut sel saraf, yaitu ;
a.
Dendrit
Dendrite merupakan
serabut saraf pendek, biasanya bercabang-cabang dengan bentuk dan ukuran
berbeda-beda. Dendrit berfungsi menerima impuls (rangsang) yang datang dari
ujung aknon seuron lain untuk dibawa menuju kebadan sel saraf.
b.
Akson (neurit)
Akson merupakan
serabut yang panjang dan umumnya tidak bercabang. Fungsi akson ialah meneruskan
impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot.
2.
Prinsip penghantaran impuls
Impuls (rangsangan)
yang diterima oleh neuron sensori dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
Sinapsis merupakan titik pertemuan antara terminal neuron yang satu dengan
lainnya.
a.
Penghantaran lewat sel saraf.
Jika tidak ada
rangsangan, dikatakan bahwa neuron dalam keadaan istirahat. Muatan listrik
diluar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik didalam membran
adalah negative. Keadaan seperti ini disebut juga polarisasi. Jika neuron
dirangsang dengan kuat, maka permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya,
polarisasi berubah, polarisasi mengalami pembalikan dilokasi tertentu. Kemudian
proses pembalikan diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi.
b.
Penghantaran lewat sinapsis
Sinapsis adalah
penghubung yang mengendalikan komunikasi antar neuron.
1)
Struktur sinapsis
Pada setiap neuron,
aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis.
Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran prasinapsis yang berfungsi
melakukan transmisi rangsangan.
Pada sitoplasma
tombol sinapsis (gelembung sinapsis) terdapat neurotranmiter. Neurotransmitter
merupakan zat kimia yang dapat menanggapi impuls elektrik pada neuron dan dapat
mentransmisikan impuls ke neuron berikutnya.
2)
Mekanisme kerja sinapsis
Jika impuls tiba
dtombol sinapsis, maka akan terjadi peningkatan permeabilitas membran
prasinapsis terhadap ion Ca. akibatnya, ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur
dengan membran pra-sinapsis sambil melepaskan neurotransmitter ke celah
sinapsis. Neurotransmitter membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah
menyampaikan impuls, enzim yang dikeluarkan membran postsenapsis, misalnya
enzin asetilkolinesterase. Jika neurotransmitter-nya berupa asetilkolin, maka
akan dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat. Kolin dan asam etanoat ini
kemudian disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.
3.
Gerak refleks
Gerak refleks
disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan atau menyakitkan.
Misalnya, bila kaki kita menginjak paku, secara otomatis kita akan menarik kaki
dengan cepat atau berteriak.
Gerak refleks
berbeda dengan gerak biasa karena rangsang tidak diolah diotak terlebih dahulu.
Ada dua macam gerak refleks, yaitu refleks spinal dan refleks kranial. Jalur
perjalanan gerak refleks adalah sebagai berikut ;
Rangsangan → reseptor →
neuron sensori → sumsum tulang belakang →
neuron motor → afektor.
4.
Susunan system saraf
System saraf dalam
tubuh dapat dibagi menjadi system saraf pusat (sentral) dan system saraf tepi
(periferi)
a.
System saraf pusat
System saraf pusat meliputi otak dan
sumsum tulang belakang
1.
Otak
Otak berfungsi
sebagai pusat koordinasi dalam tubuh. Otak berada didalam tulang tengkorak dan
diselubungi oleh jaringan yang disebut selaput meninges. Selaput ini tersusun
atas tiga lapisan yaitu lapisan terluar melekat pada tulang disebut duramater,
lapisan tengah disebut arakhnoid, dan lapisan dalam melekat pada lapisan sumsum
disebut piameter.
Otak merupakan
ujung anterior tabung neural yang membesar. Pada manusia, pembesaran itu begitu
besar sehingga persamaannya dengan sumsum tulang belakang tidak terlihat. Pada
masa embrio terdapat tida pembesaran menjadi otak depan (prosensefalon), otak
tengah (mesensefalon), dan otak belakang (rhombensefalon).
Bagian otak
|
Derivat utamanya
|
Otak depan
(prosensefalon)
-
Telensefalon
-
diensefalon
|
Bulbus alfaktori
Hemisfer serebrum
Epitalamus, badan pineal,
Thalamus, hipotalamus,
Kelenjar pituitary (sebagian)
|
Otak tengah
(mesensefalon)
|
Kolikulus superior
Kolikulus inferior
|
Otak belakang
(rombensefalon)
-
metensefalon
-
mielensefalon
|
Serebelum
Medulla oblongata
|
a)
Otak depan (prosensefalon)
Hemisfer serebrum
adalah bagian terbesar dan terdepan dari otak manusia, terdiri dari empat lobus
yaitu frontal, parietal, oksipital dan temporal. Serebrum dapat dibedakan
menjadi 3 area, yaitu area sensori, area motor dan area asosiasi
*
Area sensori, berkaitan dengan penerimaan
rangsang dari organ rangsang (reseptor) pada indra.
*
Area motor, berperan merespon rangsang yang
sampai ke otak melalui informasi atau perintah ke efektor, misalnya otot
kelenjar.
*
Area asosiasi, menghubungkan area sensori dan
area motor. Berperan penting dalam proses belajar, seperti berfikir, membuat
keputusan, menyimpan ingatan dan belajar bahasa.
Thalamus memproses
seluruh rangsangan sebelum disampaikan kebagian lain di otak. Jadi, thalamus
merupakan pusat penerus impuls sensori ke barbagai bagian sensori serebrum.
Thalamus juga melakukan persepsi terhadap rasa sakit dan rasa menyenangkan.
Thalamus mengatur dan mengkoordinasi menifrestasi luar dari emosi.
Hipotalamus
memiliki fungsi penting untk mengontrl sejumlah fungsi autonom. Hipotalamus
merupakan pusat koordinasi system saraf yang mengendalikan suhu tubuh, selera
makan, lapar, haus, keseimbangan metabolism karbohidrat dan lemak, tekanan
darah, tingkah laku, dan tidur. Hipotalamus juga mengontrol fungsi tertentu
kelenjar pituitary dengan menghasilkan faktor pelepas.
Kelenjar pitutari
tau hipofisis serebri adalah kelenjar endokrin yang terletak di lekuk kecil
pada dasar tengkorak, tepat dibawah hipotalamus dan dihubungkan oleh tangkai
kecil. Fungsi kelenjar pituitari yang telah diketahui adalah sekresi hormon.
b)
Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah manusia
cukup kecil dan tidak mencolok. Bagian-bagiannya berupa lobus optic sebagai
pusat pengatur gerak bola mata, refleks pupil dan refleks akomodasi. Bagian
lain adalah kolikuli inferior yang merupakan pusat dari auditori (pendengaran).
Selain itu, otak tengah juga mengandung sekelompok sel saraf yang mengatur
tonus otot dan postur (bentuk tubuh).
c)
Otak belakang (rhombensefalon)
Otak belakang
terdiri dari dua bagian. Yaitu serebelum (otak kecil0 dan medulla oblongata.
Serebelum berkembang dari bagian dorsal metesefalon menjadi pusat keseimbangan
dan koordinasi motor/gerakan. Medulla oblongata terletak dibagian antara sumsum
tulang belakang dengan bagian otak lainnya. Fungsinya mengatur denyut jantung,
tekanan darah, gerakan pernapasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic,
batuk dan bersin.
b.
System saraf tepi (saraf periferi)
Saraf tepi terdiri
dari pasangan – pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang keluar dari otak
dan sumsum tulang belakang serta menghubungkannya dengan tiap reseptor dan
efektor dalam tubuh. System saraf tei dibagi menjadi system sensori somatik dan
system autonom.
1.
Saraf sensori somatik
System ini terdiri
atas 12 pasang saraf kranial, yaitu tidak semuanya merupakan saraf campuran,
dan 31 pasang saraf spinal yang semuanya merupakan saraf campuran. Saraf-saraf
ini meneruskan impuls dari reseptor ke system saraf pusat, juga meneruskan impuls
dari system saraf pusat kesemua otot-otot rangka tubuh.
System saraf
somatik mengandung saraf eferen yang menghantarkan impuls dari system saraf
pusat ke jaringan otot rangka.
2.
Saraf autonom
System saraf
autonom adalah bagian dari system saraf tepi yang mengontrol kegiatan
organ-organ dalam, misalnya kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah dan
alat-alat reproduksi. Ada dua system saraf autonom, yaitu system saraf
simpatetik dan system saraf parasimpatetik.
Sebagain besar
organ dalam diserafi oleh saraf simpatetik dan parasimpatetik. Simulasi dari
system saraf simpatetik pada umumnya berakibat merangsang kerja organ.
Sebaliknya, stimulasi oleh saraf parasimpatetik pada umumnya bersifat
menghanbat kerja organ. Jadi, efek kedua system saraf ini bersifat antagonis.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
System
regulasi pada manusia terdiri dari system saraf, system endokrin/hormon dan
indra. System saraf bekerja dengan cepat dalam menanggapi perubahan, sedangkan
system hormon bekerja dengan lambat. Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
System
saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Sel saraf terdiri dari badan sel,
inti sel, akson, dendrite, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier. Sel
saraf yang berfungsi menerima rangsangan (reseptor) disebut saraf sensori. Sel
saraf yang berfungsi membawa rangsangan ke system saraf pusat disebut saraf
motor. Sel saraf yang berfungsi menghubungkan neuron sensori atau neuron lain
disebut neuron intermediet.
Penghantaran
impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu least perubahan
muatan listrik pada sel saraf dan lewat sinapsis. Gerakan pada manusia dapat
dibedakan menjadi gerak refleks dan gerak biasa. Pada gerak biasa, rangsangan
melalui jalur neuron sensori →
interneuron → otak → neuron motor → efektor.
3.2.
Saran
Dari
pembuatan makalah yang telah kami buat maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut ;
*
Jagalah makalah ini dengan sebaik-baik mungkin
seperti kalian menjaga diri kalian masing-masing.
*
Pelajarilah sub materi yang terdapat dalam
makalah ini dengan sungguh-sungguh agar kalian dapat mengetahui apa inti dari
makalah ini.
Daftar pustaka
*
Alam. E. Nourse. 1983. Tubuh. Jakarta.
*
Eugene. Ackerman. Dkk. 1988. Biofisika. Surabaya. AUP
*
Lab. Fisiologi da anatomi biologi. UNY
Komentar
Posting Komentar