Makalah Kerajaan Taruma Negara
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat allah swt yang
maha esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah.
Makalah ini merupakan bentuk penyajian ringkas, padat dan jelas juga
disesuaikan dengan cakupan materi yang terkandung dalam kurikulum yang berlaku.
Sedangkan dasar pertimbangan untuk menyusun makalah ini adalah karena
untuk mempermudah para siswa untuk dapat mengerti tentang kerajaan-kerajaan
hindu budha di Indonesia. Dari itulah makalah ini disusun sedemikian rupa
dengan menggunakan bahasa yang sederhana, suaya para siswa mudah memahaminya.
Namun demikian, kami tetap menyadari atas keterbatasan alam piker kami.
Karena itu kami mengharap saran/kritik yang bersifat membangun dari
kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat dan membantu bag para
pemakainya, dan juga dapat memenuhi tujuan yang terkandungnya, khususnya alam
yang ikut meningkatkan mutu pendidikan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
DAFTAR ISI
A.
Latar Belakang
B.
System Dan Struktur Sosial Masyarakat Pada Masa
Kerajaan Hindu-Budha
C.
Struktur Birokrasi Antara Kerajaan Hindu-Budha
Di Berbagai Daerah.
D.
Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Kerajaan
Hindu-Budha.
A.
Latar
Belakang
Kerajaan
Tarumanegara tidak jauh berbeda dengan kerajaan kutai, tarumanegara banyak
meninggalkan prasasti sebagai bukti dari kerajaan pada saat itu.
Kerajaan
Tarumanegara berdiri kira-kira abad ke-5 masehi. Hampir bersamaan dengan
kerajaan kutai. Berdasarkan catatan prasasti kerajaan Tarumanegara berlokasi
sekitar aliran sungai ciliwung jawa barat. Kata “Taruma” berasal dari kata
Tarum yang digunakan pada nama sebuah sungai citarum. Citarum merupakan sungai
terpanjang di jawa barat.
Raja yang pertama
kali memerintah d kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman.
Selain dari
prasasti, sumber sejarah kerajaan Tarumanegara ada yang berasal dari berita
yang ditulis oleh Fahien. Ia seorang budha yang sedang pulang dari india,
tetapi karena diserang badai topan hingga tersesat ke Ye-Po-Ti. Peristiwa ini
terjadi kira-kira tahun 414 masehi.
Berdasarkan catatan
para ahli kata Ye-Po-Ti, adalah pulau jawa, terutama jawa barat. Wilayah
kekuasaan kerajaan Tarumanegara bertepatan di daerah bogor. Wilayah kerajaan
itu dialiri oleh tiga buah sungai citarum, ciliwung dan cisadane.
Dibagian utara
terdapat laut jawa dan pada bagian barat adalah selat sunda. Laut jawa dan
selat sunda memiliki peran penting sebagai sarana lalu lintas perdagangan
rakyat kerajaan dengan negeri luar, seperti india dan cina.
B.
Sistem
Dan Struktur Sosial Masyarakat Pada Masa Kerajaan Hindu-Budha.
Perkembangan
masyarakat yang dulunya hanya hidup berkelompok, dengan adanya kerajaan menjadi
lebih tertata. Sedangkan kebudayaannya berkembang saling mempengaruhi dengan
kebudayaan lama sebelum masuknya pengaruh hindu. Pemerintahannya berkembang
seiring dengan perkembangan jaman. Kehidupan pada masa kerajaan itu, antara
lain ;
a.
Pada masa itu didaerah jawa barat telah ada
bentuk kehidupan masyarakat yang teratur, memiliki tempat tinggal yang tetap
dan bermata pencaharian sebagai petani.
b.
Masyarakat kerajaan Tarumanegara menganut agama
hindu.
c.
Masyarakat kerajaan Tarumanegara telah memiliki
keterampilan yang cukup tinggi, mereka mampu menggali saluran air dan irigasi
untuk mengairi sawah dan mencegah banjir.
d.
Purnawarman adalah raja yang besar dan
bijaksana, karena telah mampu membangun untuk kepentingan rakyatnya.
C.
Struktur
Birokrasi Antara Kerajaan Hindu-Budha Di Berbagai Daerah.
Keterangan tentang
kerajaan tarumanegara kita ketahui dari 7 buah prasasti, lima diantaranya
ditemukan didaerah bogor, satu prasasti ditemukan di desa tugu, tanjung priok,
satu lagi ditemukan didesa lebak, banten selatan. Prasasti purnawarman ditulis
dengan huruf pallawa dan menggunakan bahasa sangsekerta. Dari tujuh prasasti
hanya prasasti tugu yang disimpan dimuseum nasional. Prasasti lainnya masih
berada ditempat aslinya.
Raja Pernawarman
merupakan raja yang gagah berani dan bijaksana. Ia sangat memperhatikan
rakyatnya. Dua buah saluran dibangun untuk kepentingan pengairan dan untuk mengendalikan
banjir. Saluran itu diberi nama saluran gomati dan saluran candrabhaga. Saluran
gomati yang panjangnya 6.122 tumbak diselesaikan dalam waktu 21 hari.
Penggalian itu dilakukan pada tahun pemerintahan Purnawarman yang ke-22.
Setelah pekerjaan itu selesai Purnawarman mengadakan upacara di pemberian
hadian 1.000 ekor sapi kepada para brahmana. Kerajaan tarumanegara membentang
dari daerah bekasi ditimur sampai ke banten selatan di barat. Menurut hasil
penelitian, pusat kerajaan Tarumanegara ada di daerah bekasi. Seperti halnya
kerajaan kutai, kita tidak tahu bagaimana kelanjutan kerajaan Taruma. Kerajaan
itu dikenal juga di dalam berita cina dengan sebutan To-Lo-Mo. Kerajaan itu
mengirimkan utusan ke cina mulai tahun 528 – 666. Fa-Hsien terdampar di Ye-Po-Ti
(Yawadwipa = Jawa) dalam perjalanan dari india ke cina pada tahun 414. Di
Ye-Po-Ti tidak banyak orang yang beragama budha seperti dia, tetapi banyak
dijumpai brahmana. Penduduknya sendiri beragama yang kurang baik, mungkin agama
asli itu tidak dipahami oleh Fa-Hsien.
D.
Faktor-Faktor
Penyebab Munculnya Kerajaan Hindu-Budha.
Sebelum
bangsa-bangsa eropa ke Indonesia, bangsa Indonesia telah menjalin hubungan
dagang dengan bangsa-bangsa lain, seperti india, dan Negara-negara diasia
tenggara. Dari pergaulan itu memberi pengaruh adanya perubahan pada budaya dan
keyakinan agama.
Pengaruh hindu dan
budha pertama kali masuk pada masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia.
Masuknya pengaruh
agama tersebut ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan.
PENUTUP
Dalam mempelajari materi
yang disajikan kita dapat mengetahui peninggalan-peninggalan sejarah berupa
prasasti yang menyatakan adanya kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu-budha di
Indonesia.
Adapun teori ini dapat
kita simpulkan bahwa peninggalan sejarah yang ada diberbagai daerah di
Indonesia merupakan hasil dari berdirinya kerajaan sampai runtuhnya
kerajaan-kerajaan tersebut.
Komentar
Posting Komentar